The langit 33 Diaries
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?”Yaitu semuanya saling terhubung satu sama lain menyatu dan bertumpuk-tumpuk pada awalnya. Lalu yang ini dipisahkan dari yang itu, lalu Dia menjadikan langit menjadi tujuh lapis, dan bumi menjadi tujuh lapis. Dia memisahkan antara langit yang terdekat dan bumi dengan udara, sehingga langit menurunkan hujannya dan bumi menumbuhkan sesuatu. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?) yaitu mereka menyaksikan semua makhluk tumbuh sedikit demi sedikit dengan jelas. Semua itu menunjukkan adanya Pencipta, Dzat yang berbuat, memilih, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah swt. Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian sulthan pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu manusia dapat menembus ruang angkasa.
Artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Kalian tidak akan bisa menembus takdirNya kecuali dengan kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Maka nikmat Tuhan mana yang kalian dustakan wahai jin dan manusia?!
The Qur'an with many of the text and sentences in it generally offers beginning to a double this means. In accordance Along with the standpoint, the tactic utilised may be the interpreter or reader. Among the words reviewed is sulthan, as the word contains variations in this means dependant upon the syntax on the sentence prior to and after plus the context that accompanies it. As a result, this study reveals the meaning with the word sulthan within the verse Q.S. Ar-Rahman (55): 33. The theoretical approach utilised is the theory of ma'na cum maghza which was pioneered by Sahiron Syamsuddin being a hermeneutic lighter at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. With the description-analysis Examination method together with the Major resource in the form on the interpretation in the term sultan from different guides of interpretation as well as the Qur'an by itself. Then secondary resources in the form of reports connected with the topic of discussion, both in the shape of journals, books, etc. The effects of this study are very first, this verse is applied as a reference supply for that science of astronomy to explore the universe, since it expresses the invitation to penetrate the heavens along with the earth. Second, the phrase sulthan in Surah Ar-Rahman verse 33 describes the ability and ability of Allah more than his supervision of people and jinn. 3rd, in depth the Qur'an as a result of Surah Ar-Rahman verse 33 is a evidence of Allah's electric power.
26“Kaya huwag kayong matakot sa mga tao. Sapagkat walang natatagong hindi malalantad, at walang lihim na hindi mabubunyag. 27Ang mga bagay na sa inyo ko lang sinasabi ay sabihin ninyo sa lahat,ten:27 Ang mga bagay na sa inyo ko lang sinasabi ay sabihin ninyo sa lahat: sa literal, Ang mga bagay na sinasabi ko sa inyo sa dilim ay sabihin ninyo sa liwanag. at ang mga ibinubulong ko sa inyo ay ipamalita ninyo sa mga tao. 28Huwag kayong matakot sa mga gustong pumatay sa inyo.
Disebabkan ungkapan ini memakai Tasybih, maka didatangkanlah Dhamir bagi orang-orang yang berakal; yakni keadaan semua yang beredar pada garis edarnya itu bagaikan orang-orang yang berenang di dalam air.
Ketauhilah, kamu tidak akan mampu menembusnya langit 33 kecuali dengan kekuatan, sedangkan kamu sama sekali tidak mempunyai kekuatan itu.
Allah memerintahkan Adam untuk mengabarkan kepada para malaikat tentang nama-nama yang telah disampaikan kepada mereka. Allah berfirman kepada para malaikat: “Bukankah Aku telah mengabarkan kepada kalian bahwa sesungguhnya Aku lebih mengetahui tentang sesuatu yang ghaib di langit dan bumi daripada kalian dan hal itu juga kalian saksikan.
Surat Al-Baqarah ayat 33: Allah kemudian memerintahkan menyebutkan nama-nama kepada malaikat yang mana malaikat tidak mengetahuinya serta untuk menampakan akan keutamaan dan kemuliaan Adam .
Indonesia has many different cultures, Primarily recognized religions, particularly Islam, Protestantism, Catholicism, Hinduism, Buddhism, and Confucianism, which might be the joint job of acknowledging mutual regard without having hatred. Faith incorporates a twin purpose and performance that may be constructive and destructive. Constructively capable of assist individuals to are now living in one particular unity, Are living steadfastly, harmoniously and ... [Exhibit complete abstract] peacefully. In contrast on the harmful character of faith, it may lead to polemics for the destruction of unity and also split the ties of blood brotherhood which has an effect on a conflict by using a religious qualifications rendering it tricky to forecast the result. . This paper describes the viewpoints of The 2 big religions in Indonesia, specifically Islam and Christianity, which take a look at the meaning and principles of tolerance based on the Qur'an and also the Bible.
Rahasia atau ghaib adalah yang tidak kita ketahui dan tidak dapat kita saksikan. Jika Allah Ta'ala mengetahui yang rahasia, apalagi yang nampak atau kelihatan.
Surat Ar-Rahman ayat 33: Allah berkata dengan maksud membuat tak berdaya dan memperingatkan : Wahai jin dan manusia, jika kalian mampu untuk keluar dari langit dan bumi dan dari adzab Allah; Maka lakukanlah, akan tetapi ketahuilah bahwa kalian tidak akan pernah mampu atas hal itu kecuali hanya kekuatan yang nampak saja, dan kalian tidak memiliki kekuatan (untuk melakukan itu) dan juga kalian tidak memiliki kekuasaan, maka apakah kalian mampu ?